Chapter 154 - 154

"Apa yang kamu lihat, barusan!"

"S-saya ... saya belum melihat apa-apa."

"Aku tidak suka orang kurang ajar, apalagi pembohong. Kamu mau aku pecat!"

"Sekali lagi maaf, Tuan. Tapi, saya memang belum melihat apa-apa."

Di saat yang bersamaan, Hanabi masuk ke ruang kerja yang pintunya tidak di kunci. Dia lihat Miya yang sedang dikurung oleh Leo dengan satu tangannya.

"Apa yang sedang kalian lakukan?" Perkataan Hanabi membuyarkan suasana mencekam ini.

Miya menepis lengan Leo, dia menangis lalu berlari ke luar dari situ melewati Hanabi.

Hanabi menaruh curiga. Kedua matanya bergetar, tapi dia mencoba untuk tidak cemburu. Karena apa pun alasannya, Hanabi tidak berhak untuk cemburu.

"Aku sudah menyuruhmu untuk tidur. Kenapa kemari?" Leo berjalan duduk di kursi kerjanya. Emosinya terpaksa diredam.

Hanabi tersenyum. Dia berkata, "Tiba-tiba aku ingin melihat wajah kamu."

"Kamu tidak marah padaku?"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS