Biaya pengobatan ibunya bukanlah sesuatu yang murah. Ratusan juta pengeluarannya setiap bulan, apalagi semua itu ditanggung dan dipendam sendiri. Bagaimana tidak pusing?
Namun, di ujung jalan sana ada yang sedang terbakar hangus melihat mereka berpelukan.
Beraninya dia touch-touch Hana! Si Hana juga bukannya mengelak, malah keenakan dipeluk. Benar-benar dia itu! (Batin Leo sambil menggertakan giginya)
"Sudah, jangan bersedih. Kehidupan setiap orang berbeda-beda. Kesulitannya pun beragam. Semakin besar tingkat kesulitanmu, itu menandakan kalau kamu orang yang kuat. Tuhan memberikan cobaan, karena yakin kamu bisa melewatinya."
Hanabi mengangguk dengan wajah murung.
"Saya suka senyummu. Bisa perlihatkan tidak?" pinta Dokter Ling.
Hanabi sedikit malu, tapi akhirnya dia memperlihatkan senyumnya dengan pipi merona.
"Benar-benar alami manisnya, tidak lebay. Ayo, ini sudah sore. Saya akan mengatar kamu pulang."
"Ah, tidak perlu. Aku kemari pakai mobil sendiri."