"Bagus. Kemarilah, beri aku semangat dulu. Kamu sangat manis hari ini, sayang sekali jika tidak mencicipi sebentar."
Ya Tuhaaann! Dia ini benar-benar, ya! (Batin Hanabi)
Walau pun hatinya menggerutu, tapi kakinya tetap melangkah maju menghampiri Leo. Dia membungkukan badannya saat Leo mendongakan wajahnya. Dengan cepat, Hanabi mencium bibir seksinya itu. Satu kali kecupan.
"Sudah, ya. Aku berangkat dulu."
Hanabi pun ke luar dari vila tersebut secepat kilat.
Sungguh! Bibirnya membuatku candu. (Batin Leo, terlena)
...
Sesampainya di sekolah, Hanabi yang sedang berjalan menelusuri lorong kelas, disenggol bahunya secara sengaja oleh Vexana dan kedua kaki tangannya.
Hanabi malas meladeninya. Dia hanya menatap sinis, lalu mendelekan bola matanya dan berlalu begitu saja, tanpa berkata apa pun.
"Cuih! Barang branded hasil jual diri aja belagu!" ucap salah satu kaki tangannya.