Pak Kepala Sekolah langsung menoleh ke arah Hanabi yang sedang merintih kesakitan.
"Kamu berani memukul Hanabi, Vexana?" bentak Pak Kepala Sekolah. "Sekarang kamu ikut Bapak ke kantor, cepat!"
"Kenapa cuma aku doang? Mereka juga harus ikut diadili, dong, Pak!" kata Vexana.
"Ck, ya sudah. Semuanya ikut Bapak ke kantor. Hana, kamu tidak apa-apa? Bisa berjalan?"
Hana mengangguk sambil berusaha menahan sakitnya.
Pak Kepala Sekolah selalu memberikan Hanabi perhatian lebih, dan itu membuat Vexana semakin panas.
"Kenapa kamu masih diam, Vexana! Ayo, pergi!" bentaknya.
..
Sesampainya di kantor kepala sekolah. Hanabi disuruh duduk seperti seorang ratu, sedangkan Vexana dan Kadita berdiri.
Tidak segan-segan Pak Kepala Sekolah memarahi Vexana.
"Kamu tahu, apa yang kamu lakukan merupakan tindakan kekerasan?"
"Itu karena dia berbuat ulah, Pak. Jadi, aku harus turun tangan. Mewakilkan semua murid."
"Ulah apa?"