Pulang sekolah, kedai es krim di dekat sekolahan.
Es krim di tangan Juliet meleleh, tatapan mata Juliet menerawang kosong entah ke mana. Ia merasa ada yang mengganjal di dalam hatinya. Kenapa ya? Apa karena selama sekolah berlangsung Pangeran benar-benar mengacuhkannya? Pemuda itu bahkan enggan untuk sekedar menoleh pada Juliet.
Juliet merasa dadanya penuh dan sesak. Kenapa menjadi galau bukankah semua ini adalah keputusan Juliet?
"Ack!!" pekik Juliet saat Lucas menjilat es krim yang meleleh di tangannya.
"Es krim mu meleleh, aku hanya membantumu menyekanya." Lucas tersenyum.
"Ah, iya."
"Apa yang kamu lamunkan, J?? Kamu terlihat lesu? Apa kamu masih marah sama aku?" Lucas menatap Juliet dengan pandangan lembut. "Aku minta maaf, J. Aku menyesal." Lucas menggenggam tangan Juliet.
