Hera tahu Kaisar sangatlah keras kepala bila menyangkut tentang harga diri dan juga prinsipnya sebagai laki-laki. Semua lelaki di keluarga Samudera pun begitu. Hera tahu meski ia melarang Kaisar sampai berlutut pun, pemuda itu akan tetap menikahi Felicia.
"Aku akan bertanggung jawab." Kaisar baru saja menyelesaikan kalimatnya.
"Ka—" Hera kehabisan kata-kata, namun sangat jelas terlihat kalau wajah cantiknya mengutarakan hal yang berkebalikan dengan keinginkan Kaisar.
"Apa kamu mencintai gadis itu??" Hera mengganti pertanyaannya.
"Aku tak tahu apa itu cinta. Aku hanya tahu kalau janinnya adalah anakku. Dan aku akan bertanggung jawab seratus persen atas kehidupannya." Kaisar menyerahkan foto USG rahim Felicia pada Hera. Hera melihatnya, kantong janin berusia hampir empat minggu atau satu bulan. Calon keponakannya.
"Kapan kalian akan menikah?" tanya Hera.
"Secepatnya," jawab Kaisar.