Bagaimana perasaan Kaisar?? Rasanya pasti nano nano, semua rasa membaur menjadi satu, tercampur aduk, pasti ada bahagianya, ada takutnya, ada ragu, itu semua manusiawi mengingat ia pun hanya manusia biasa yang belum pernah mengalami pernikahan sebelumnya.
Perasaan itu kini meluap-luap, membuat dada Kaisar seakan penuh, ia ingin menyalurkan luapannya, tapi dengan apa?
"Kaisar??" Mata Felicia terbelalak saat melihat Kaisar berdiri di depannya, menyibakkan tirai pembatas dan menerobos masuk ke dalam bagian kamar Felicia.
"Kai?? Kenapa ke sini?" Felicia menarik selimutnya semakin ke atas.
Kaisar terengah, mungkin dadanya akan meledak kalau ia tak mengatakan semuanya pada Felicia. Persetan dengan tanggapan Felicia tentangnya, persetan juga bila gadis itu tak punya rasa yang sama dengan miliknya. Kaisar hanya ingin mengatakan perasaannya, mengatakan rasa cinta yang meluap dari dalam hatinya.