Reyhan lagi … Reyhan lagi … apa nggak ada gitu yang lain? Kenapa dari ratusan juta lelaki di dunia ini ia harus berpapasan dengan Reyhan?
Felicia mundur dua langkah ke belakang, jijik dengan pria itu. Membayangkan dulu ia pernah mencintai pria ini membuatnya mual. Felicia dulu pernah memeluknya, menciumnya, dan bahkan mengelus rambut hitamnya. Teringat hal itu membuat perut Felicia terasa di aduk-aduk.
"Kirain siapa, ternyata Felicia." Reyhan menyeringai, ia membuka mulut terlebih dahulu sebelum Felicia sempat menghindar.
"Ngapain kamu ada di sini?" Felicia menerkam Reyhan dengan tatapan buas. Ia tak boleh kalah lagi seperti dulu. Tak boleh takut lagi.
"Nganterin undangan. Hera batal bertunangan minggu ini, jadi keluarga Samudera akan lowong, aku datang untuk memberi mereka undangan pernikahanku." Reyhan menunjukan undangan besar dengan dominan warna lilac kesukaan Fiona.