Felicia melongo melihat empt orang pria berbadan kekar turun dan menghampiri mereka. Dengan belagak mereka menghampiri Abang penjual Nasgor.
"Nasgornya empat, Bang. Pedes!"
"Na … nasinya habis, Bang."
"Heh?? Habis?? Lalu kenapa Nona itu bisa dapat??" tukas mereka tak percaya. Felicia melihat tatto kalajengking di punggung tangan pria tadi saat menunjuk ke arahnya. Felicia sontak memandang Kaisar dan juga tatto kalajengkingnya. Ternyata benar kata si Abang, tatto mereka sama.
"Apa kamu yang panggil mereka, Kai?" tanya Felicia, apa Kaisar memanggil para teman genknya untuk memalak abang nasi goreng?
"Panggil?? Panggil siapa?" Kaisar yang baru saja menyulut rokok bingung dengan pertanyaan Felicia.
"Preman itu, tatto mereka sama kayak punya kamu!" Felicia berbisik-bisik agar tidak kedengeran oleh para preman. Horor banget kalau sampai para lelaki kekar itu mengamuk di sini. Felicia kira Kaisar kenal, jadi ingin meminta mereka untuk tidak membuat masalah.
