Jas untuk mempelai pria sudah, kini giliran gaun untuk mempelai wanita. Yah … sayang sekali gaun milik Hera tertinggal di kediaman Atmadja. Dan meski pun Felicia ingin memakainya ia enggan untuk pulang kembali ke rumah. Masih sedih, malu, marah, dan terluka saat sang ayah mengusirnya. Sekarang Rangga jauh lebih memilih Fiona dan telah melupakannya.
"Wah, gaun ini sangat cantik. Apa gue pantas ya pakai gaun ini?" Felicia menunjuk sebuah gaun putih pada manequein di etalase kaca. Bukan gaun pengantin, hanya gaun coctail biasa namun berwarna putih. Model satu lengan dengan hiasan cape panjang dan ada belahan di salah satu kakinya. Tanpa payet yang berkilauan namun berbahan satin yang mengkilat elegan.
"Cobalah, kalau nggak dicoba nggak akan tahu bagus apa enggak." Kaisar mendorong Felicia masuk ke dalam butik. Awalnya Felicia ragu, ia tak pernah memakai gaun seseksi itu sebelumnya —kecuali saat Jessca menculik Felicia untuk mabuk di club kala make over pertamanya.