Keesokan harinya …
Pagi yang dingin setelah semalaman hujan mungguyur villa. Sudah lebih dari jam enam pagi, keduanya masih asyik terlelap. Tidur terlalu malam dan hawa dingin membuat mereka enggan untuk terbangun.
"Eung?!" Cherish terbangun karena kaget saat mendapati sesuatu yang keras mendesaknya dari belakang.
"Apa ini??" Cherish menggerayang ke belakang. Alfino memeluk Cherish dengar erat sebagai ganti guling. Tangan kekarnya melingkar di area perut. Cherish meraba perlahan, mencari sesuatu yang mengganjal di area pantatnya. Apa itu??
"Eum … Fin. Apa balonmu membesar lagi??" tanya Cherish. "Kok rasanya ada yang ganjel banget sih??"