Malam semakin larut. Cherish dan Alfino yang berencana untuk tidur bersama nyatanya hanya sebatas ekspetasi. Realitanya, mereka berdua tak bisa tidur. Meski mata terpejam pun, Cherish dan Alfino masih tetap terjaga. Dada keduanya berdebar dengan hebat.
Jam dinding berdetik pelan-pelan, jam sudah menunjukan pukul 1 malam tapi tidak ada tanda mata mau terpejam.
"Fin, apa kamu sudah tidur?" tanya Cherish.
"Belum, tapi aku sangat mengantuk." Alfino berbohong, supaya Cherish tidak menduselnya.
"Aku tak bisa tidur, kenapa aku merasa takut untuk tidur?" Cherish berputar, kini mereka berhadapan.
"Tidurlah, Cher, aku akan menjagamu." Alfino memeluk Cherish, menepuk-nepuk punggungnya, menyuruh Cherish untuk tidur terlebih dahulu.
Cukup lama Alfino menepuk punggung Cherish, namun si empunya punggung bukannya tidur malah semakin melek. Alfino meliriknya, tapi dengan senyuman manis sampai matanya hilang Cherish membalas lirikan galak Alfino.