Kembali ke Felicia dan juga Bambang. Keduanya masih duduk di anak tangga pada emergency exit. Melongo tanpa bisa berkedip. Bahkan Cia belum bisa percaya pada telinganya sendiri.
"Sialan!! Para manusia laknat itu?? Bagaimana bisa mereka melakukan hal sekeji itu pada seorang gadis??" Cia meradang, ia sangat marah, sangat sangat marah mendengar cerita dari Bambang atas masa lalu Anita yang kelam.
"Kenapa tidak di hukum mati?? Atau kebiri saja??? Kenapa hukumannya hanya sepuluh tahun??? Ini tidak adill!" Cia berseru kalap, lupa kalau salah satu tahanan itu ada Hanung, adik dari Bambang. Ia terus bersumpah serapah bahkan menyumpahi untuk ketiganya mati saja.
Pria tegap itu menundukkan kepalanya, yah, ucapan Cia tidak salah. Bambang memang secara tidak langsung memperingan hukuman adiknya dengan cara bertanggung jawab atas hidup Anita. Namun siapa yang menyangka, pilihannya akan membawa dampak besar atas hidup Anita kelak.