Kaisar membelokkan mobil mewahnya masuk ke dalam kawasan hunian elit milik keluarga Samudera. Pintu gerbang besar dari besi langsung membuka sendiri begitu Kaisar tiba di depan pintu. Mereka harus melewati taman yang lebar sebelum akhirnya sampai di bangunan utama.
"Sepertinya kita harus rajin pacaran, Wife." Kaisar tersenyum, ia membuka pintu mobil untuk Cia lalu melemparkan kunci mobilnya pada sopir yang akan mengambil alih mobil Kaisar untuk di parkirkan.
"Anak-anak?" Cia menerima gandengan tangan Kaisar yang mengajaknya masuk ke dalam rumah.
"Titipin Oma dan Opa nya." Kaisar terkekeh.
"Hahaha … eum—" Cia ikut tertawa namun tiba-tiba ada yang menghentikan tawa Cia. Dorongan rasa eneg dan juga rasa asam dalam mulutnya membuat Cia mual.
"Kenapa??" Kaisar ikut menghentikan langkah.
"Nggak, kok, cuma, huek!" Cia menutup mulut, mual sekali.
"Cia!!" Kaisar memapah Cia untuk duduk lebih dahulu.