"Sakit nggak??"
"Enggak kok, dikit sakitnya, sisanya enak." Cia menertawakan dirinya yang bisa berkata se fulgar itu pada sang suami. Kaisar tentu ikut langsung terkikih. Ia menarik tubuh Cia ke atas pangkuannya. Mencoba gaya lain yang bisa membuatnya masuk lebih dalam ke rahim Cia.
"Sisanya enak? Apa enak banget?" Goda Kaisar.
"Enak banget, Bi. Terusin donk, Bi! Pake gaya lain juga oke." Felicia menyisir rambut Kaisar kasar. Dengan begini ia bisa meluapkan rasa nikmatnya.
"Gimana kalau sekali-kali main agak wild, Wife. Kayak pas malam pertama kita dulu."
"Emang dulu kasar ya??"
"Hoo, makanya jadi dua." Kaisar mencubit pipi Cia.