Di tempat lain, Cia sedang duduk menunggu suaminya menebus obat. Perutnya begitu berat, membuat Cia terus mencari tempat duduk begitu ada kesempatan. Wanita itu sesekali membetulkan roknya yang terangkat pendek karena perutnya yang besar. Keringat membanjiri wajah cantik Cia, membuat anak rambutnya basah. Hamil tua membuat Cia selalu gerah dan berkeringat.
"Hei, Cia." Mendadak, sapaan hangat seorang pria membuat Cia kaget. Wanita itu menoleh dan menemukan Bisma. Mantan calon mertuanya itu tak sengaja lewat di lorong menuju ke poli spesialis jantung untuk kontrol. Ia melihat Cia dan ingin menyapanya.
"Om Bisma … kok?" Cia juga terbata, tak menyangka akan bertemu Bisma di sini, dan yang mendorong kursi rodanya adalah …
"Reyhan!!"
"Bagaimana kabarmu, Cia?" Bisma menatap perut wanita yang pernah hampir menjadi menantunya itu begitu besar. Mungkinkah Cia juga akan lekas mengandung bila ia menikah dengan Reyhan?