Kaisar bergegas menutup panggilannya. Wajahnya terlihat tegang karena tak tahu sejauh apa luka yang di alami oleh anak buahnya saat bertugas. Ternyata tiap pekerjaan tak bisa selalu mulus, muncul masalah pertama di satu bulan usahanya berjalan. Membuat Kaisar mulai merasakan frustasinya mengurus sebuah bisnis.
"Ada apa, Kai?" tanya Cia tak kalah panik saat melihat wajah suaminya yang tampan mengerut dalam.
"Maaf, Cia, ada masalah di OE. Kita harus segera pergi," jawab Kaisar, ia akan menjelaskannya nanti di kantornya.
"Kai …" Cia tak enak pada mama mertuanya karena langsung diajak pergi oleh Kaisar. Namun kali ini ada masalah lain yang jauh lebih serius. Jauh lebih membuat Kaisar takut karena menyangkut nyawa seorang rekannya.
Kaisar tahu, pekerjaannya saat ini erat dengan dunia kekerasan. Kaisar sudah mengantisipasi semuanya di dalam kontrak kerja. Dan tiap kali brifing, Kaisar selalu membahas akan hal tersebut.