Kaisar masuk ke dalam ruang tempat Cia berbaring lemas. Aldino memberikan suntikan penguat kandungan. Masih ada alat untuk memantau detak jantung Cia dan bayinya. Sementara waktu Cia masih dalam pantauan dokter. Ia juga harus menjalani rawat inap untuk beristirahat total selama dua hari hanya untuk memastikan plasentanya tidak jatuh ke bawah.
Kaisar duduk di samping Cia. Mata Cia merah, nanar, ia masih menahan diri akan emosinya demi sang buah hati. Tak ingin air matanya kembali tumpah dan rahimnya mengalami kontraksi lagi. Kaisar menggenggam tangan Felicia dan mengecupnya dalam sebelum menaruhnya di pipi, sungguh Kaisar merasa perih melihat wanita yang ia cintai begitu sedih karena prilakunya barusan. Ucapan Kaisar pasti menyakiti hati Felicia.