Kembali ke Mirielle International Hospital. Di sana, Felicia masih bersiteru dengan Reyhan. Pria bermuka badak itu enggan pergi dari hadapan Cia meski Cia sudah menghempaskan tangannya. Cia merasa jijik dengan Reyhan dan juga muak. Dasar lelaki tak tahu diri.
"Pergilah, Reyhan! Kamu sungguh
membuatku muak!" Tolak Cia terakhir kalinya. Kali ini bahkan sangat kasar. Wanita ini pun bergegas pergi meninggalkan Reyhan.
"Cia!!" Panggilan Reyhan tidak diindahkan oleh Cia, ia kembali masuk ke ruang istirahat khusus dokter.
"Fuck!!" Reyhan yang tak bisa mengejarnya hanya bisa mengumpat kesal. Ia sudah mengemis maaf namun Cia tetap tak mau memaafkannya. Ya elah, Rey, emang semudah itu memaafkan pria yang suka berkhianat??
Lastri yang melihat Reyhan menggaruk kepalanya kasar pun merasa ada kesempatan. Baik Reyhan mau pun Cia tak sadar bahwa Lastri memotret keduanya dan mengirim gambar itu pada Kaisar. Keduanya seakan membuka celah bagi Lastri untuk masuk ke tengah-tengah pertikaian itu.
