Aldino menatap binaran indah pada mata Jessca yang menyala karena luapan cinta. Cahaya lilin semakin membuatnya bependar, binaran yang membuat dunia Aldino berhenti berputar itu kini berisi wajah Aldini di dalamnya. Tak ada pria lain, Jessca hanya melihat Aldino.
"Mari tulis lembaran baru dalam kisah hidupmu, Baby Girl. Kita tulis kisah indah kita bersama." Aldino menyisir rambut panjang Jessca ke belakang telinga.
"Yes, lets write our story." Jessca melingkarkan lengannya pada leher Aldino.
Aldino tersenyum sebelum melumaat bibir kenyal Jessca. Itulah kali pertama Aldino mencium bibir Jessca. Ciuman itu juga adalah ciuman pertamanya. Asal tahu saja Aldino belum pernah berciuman sebelumnya, malam ini pun juga akan menjadi malam pertama baginya bila kisah ini berlanjut.
Oh, Manis, rasanya sangat manis. Luapan dari saliva yang saling bertukar saat lidah mereka tertaut dalam.