Dokter Evans menggeleng pelan. Dia tak ingin melihat Patrick dengan tatapan dinginnya itu. Menurutnya, Clara harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
"Aku tak bisa melakukannya Patrick. Kasus putrimu tidak sederhana. Kandungannya tak sehat seperti wanita pada umumnya. Ini bisa jadi akan menjadi kehamilan pertama dan terakhirnya," dokter Evans berbisik, memohon agar Patrick mempertimbangkan lagi keputusannya.
"Kalau kamu tak bisa, silakan angkat koper dari sini, dan aku akan mencari dokter lain yang akan melakukannya untukku," ujar Patrick dengan nada dingin. Dia seperti seorang ayah yang sama sekali tak peduli dengan nasib anaknya.
"Patrick!"
"Tak ada tawar menawar!" Patrick bersikeras. "Dan ingat saja, aku tak akan membiarkan orang yang melawanku hidup nyaman dan tenang."
Dokter Evans hanya bisa membelalakkan mata tak percaya. Selama ini, dia berusaha hidup jujur. Namun, dia tak menyangka bahwa kejujurannya akan diuji.