Setelah Clara mendengarkan cerita Samuel dengan seksama, dia jadi paham bahwa ada kehidupan lain yang tak menyenangkan.
"Jadi, kamu baru kenal Ayahmu saat usiamu tujuh tahun?"
"Benar. Itu pun setelah perjuangan panjang karena ibuku keras kepala," jawab Samuel. "Apa wanita memang selalu keras kepala?"
Clara tentu saja merasa tersindir. Dia memalingkan muka dari Samuel dan berkata. "Kasusku berbeda. Ibuku tak menginginkanku."
Mata Samuel menyipit, dan hatinya terkoyak mendengar kata-kata Clara. Apalagi saat melihat wajahnya tegang dan air mata menggenang di mata wanita cantik itu.
Tidak diinginkan oleh seorang ibu pasti sangat sulit diterima oleh seseorang. Tidak peduli berapa usianya ketika dia menemukan kebenaran yang pahit.
"Maaf, aku tidak mengira itu seperti itu," kata Samuel sambil menjilat bibirnya. Dia mengangkat tangannya, lalu menepuk pundak Clara, berharap hal itu akan meredakan kesedihannya.