Lea berjalan cepat, setengah berlari, menuju tempat ibunya dirawat. Dia tak melanjutkan diskusi dengan Linda karena telepon darurat dari Sarah membuatnya langsung ke rumah sakit. Saat ini, dia sedang tak ingin mengacaukan pikirannya dengan urusan Linda. Akan dia urus nanti saja. Siapa yang ingin repot saat genting begini?
Lea berhenti di depan sebuah ruangan rawat. Sarah menunggu di sana, menanti Lea dengan kondisi paling buruk. Adiknya itu tampak sangat kacau dan desperate.
"Apa yang terjadi, Sarah?" tanya Lea panik, mengguncang badan Sarah yang sudah tak bertenaga. "Ibu kenapa? Bukankah sehrusnya tak ada masalah seberat ini karena sudah dilakukan evaluasi menyeluruh sebelum transplantasi dilakukan?"
Mengusap air mata, Sarah menjawab, "Aku tak tahu. Mereka bilang ibu tiba-tiba demam dan sesak napas. Itu tanda-tanda penolakan. Jantung donor tidak cocok dengan tubuh ibu."
