Mata Paula menyipit, tak kuasa menahan tawa. Respons suaminya terlalu lucu. Paula membayangkan di kepalanya, bagaimana seorang William yang diam di rumah, mengenakan celemek sepanjang hari untuk memasak dan bersih-bersih. Mungkin dalam sebulan, suaminya akan langsung membengkak seperti orang hamil. Namun, mungkin lebih buruk lagi karena perutnya akan penuh lemak, bukan bayi.
"Bagaimana kalau iya?" goda Paula lagi seraya tergelak tanpa ampun. "Sangat imut sepertinya kalau kamu mengurung diri dalam rumah setiap hari."
"Sayang, itu sama sekali tidak lucu!" protes William, kali ini dia benar-benar kesal. Kalau saja kondisinya saat ini lebih baik, pasti dia akan menghukum Paula dengan mengerjainya selama semalam suntuk.
Paula menatap muka William yang mengerucut seraya bersungut-sungut seraya tertawa lebar.