"Ayah, Ayah tidak serius, kan?" tanya Clara dengan terbata-bata. "Aku putrimu, Ayah! Prutrimu satu-satunya. Kenapa Ayah tega mengatakan hal itu kepadaku?"
"Memangnya kamu lupa bagaimana kamu bertunangan dengan Dave?" tanya Patrick dengan tatapan tajam sehingga membuat bulu kuduk Clara meremang. "Aku mengizinkanmu mengejar mimpi menjadi dokter, sesuatu yang tak ada hubungannya dengan bisnis keluarga, hanya dengan satu syarat: kamu harus menikah dengan Dave! Apa kamu lupa?"
"Tapi, aku—"
"Tak ada tapi-tapian!" Patrick berseru, matanya tak lepas dari memandang sang putri tanpa berkedip. "Dari awal memang pernikahan ini tak pernah karena cinta, kalau kamu merasa mencintai Dave, itu hanya bonus. Tak pernah kami mempedulikan tentang itu. Diharapkan atau tidak, pernikahan ini adalah perjodohan demi menyatukan bisnis keluarga!"