"Harus normal-normal aja, gak boleh nawarin diri kayak gitu lagi." jawab Ningsih seakan memberinya tutor kepadanya.
Panji berbisik pada Doni. "Baru ketemu gue, jenis spesies cewek kayak gini. Ternyata ada ya cewek yang
terlalu blak-blakan begini." bisik Panji.
"Kalo lo mau ambil aja." bisik Doni. Panji tertawa.
Putri berbisik pada Rita. "Maafin gue ya Rit, karena gue lo jadi pindah rumah. Gue malah justru cemburu sama kalian berdua. Gue nyesel Rit, ternyata gue seegois itu sama kalian. Gue gak enak sama kalian. Kalo gak, gue ikut bayar patungan aja kali ya buat rumahnya?" bisik Putri menyesal.
"Enggak perlu, gak usah. Jangan aneh-aneh deh. Lagian Nara kok yang bantu bayar, yah kan Nara bentar lagi jadi suami lo." ucap Rita nyengir. Putri tersenyum. Ia merasa terenyuh dengan perkataannya. Rasanya menyesal sekali ia harus merasa cemburu dengan mereka berdua.
TIba-tiba Aisyah berbisik padanya. "Put, perasaan tadi kaki lo pincang, itu kenapa?" tanya Aisyah.