Chapter 64 - Ketemu

"Akan lebih menyenangkan kalau membunuhnya secara perlahan." ucap Nara tersenyum licik. Dewi ayu sedikit gentar karena perkataannya barusan.

Tidak disangka kalau anak lelaki yang dulu selalu berlindung dibelakangnya karena rasa takut malah justru berani menghunusnya.

Nara dengan cepat melancarkan sebuah serangan, dirinya terus-menerus mengayunkan tangan ke arahnya. Tembakkan sebuah energi biru dari telapak tangannya.

Dewi ayu terus mendapatkan serangan bertubi-tubi dari Nara, meski begitu ia masih sempat untuk menghindar atau melarikan diri dari serangan.

Namun rasa sakit di perutnya membuat ia tidak leluasa untuk menghindar, bahkan tak jarang dirinya mendapatkan luka dari serangan itu, yang membuat darah hijau keluar dari luka sayatan atau bahkan mulutnya lagi dan lagi.

Apakah mungkin maksud membunuh secara perlahan adalah ini? Dirinya berniat membuat dirinya terluka sangat lama lalu kemudian mati dengan sendirinya akibat luka itu? Benar-benar merepotkan adiknya satu ini.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS