"Enggak perlu berbohong."
"Serius Nar, lagian ngapain gue sering-sering kepleset didepan dia supaya minta dipeluk? Konyol banget. Emangnya gue cewek apaan." bela Putri.
"Yaudah sekarang istirahat gih, minum dulu. Takut capek." suruh Nara.
"Gaak. Males." ucap Putri terlanjur kesal.
"Kenapa marah?"
Putri cemberut, malah dicubit pipinya oleh Nara gemas. Lelaki itu tertawa. "Jelek tau." ucapnya.
"Siapa suruh ngawinin!" tandasnya membuat Nara jadi tertawa. Putri bertanya.
"Gimana tadi? Ketemu Kyle gak?" tanya Putri.
"Enggak. Ternyata rumah yang kita cari bukan rumah Kyle."
"Hah? Kok bisa sih? Jadi informasi yang dikasih tahu Rahma salah? Atau apa mungkin dia di..."
"Benar, dia dibohongi dan diberikan alamat rumah palsunya oleh Kyle." ujar Nara.
"Pantes aja kayak gampang banget gitu. Tahu-tahunya boongan. Terus rencananya mau gimana sekarang?" tanya Putri.