Chapter 169 - Geer

"Ya waktu kerja biasa aja sih, seperti biasa kerjanya. Enggak mungkin dia main-main. Dia serius kok dan ulet kerjanya." ujar Ningsih.

"Oh syukur deh. Gue lega kalo dia serius kerjanya."

"Kamu sampai sekhawatir itu sama dia?" tanya Ningsih.

"Hehe iya wajar gak sih? Sejak gue SMA, bapak gue udah gak ada. Almarhum bapak gue nitipin dia ke gue. Makanya gue selalu mencoba memantau hidupnya mulai dari pendidikan, sekolah sampai ke lingkaran pertemanannya. Tapi gue juga sadar diri sih kalo gue gak selamanya terus mantau dia, dia udah gede. Dan gue juga belakangan sibuk sama kerjaan gue. Intinya gue gak mau terjadi apa-apa aja sama dia."

Ningsih tersenyum. "Kamu terlihat seperti kakak yang sangat baik. Aisyah pasti sangat merasa beruntung memiliki kakak lelaki yang bertanggung jawab sepertimu." puji Ningsih tak lain membuat Dicky jadi tersipu malu. Ia lantas menggaruk pipinya sedikit. "Gue cuma melakukan tugas gue aja sih hehe." ujarnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS