Olive menahan napas, untungnya mereka hanya makan siang sebentar sebelum kembali ke aktivitasnya masing-masing, mereka juga bukan teman sekamar.
Wanita itu menghela napas lega.
Tidak bisa ia bayangkan kalau Ellen dan Teresa sekamar, mungkin mereka akan berperang.
Ellen seperti tidak terpengaruh, ia memesan jus lagi, Olive melirik ke ujung meja lalu mengambil buku menu dan menyerahkannya pada Teresa.
"Apa yang ingin kau makan?"
Teresa membacanya sekilas, ia terlalu malas untuk berbicara lebih banyak daripada
Olive, wanita itu hanya menggeleng pelan. "Samakan saja."
"Oke," ucap Olive, ia dengan cepat menggerakkan tangan ke arah pelayan dan .
Lima menit kemudian makanan telah tersedia di depan mereka.
Ketika suasana di antara mereka bertiga mulai damai, seseorang laki-laki berbadan gempal di dekat dinding datang, raut wajahnya terlihat sangat aneh.