"Hidup mereka sangat rumit rupanya."
Ellen yang duduk di meja makan dapur masih terngiang-ngiang perkataan Istvan, ia menyesap tehnya sedikit demi sedikit sampai tidak ada lagi yang tersisa di gelasnya.
"Padahal mereka berumur panjang, tapi sepertinya masalah di hidup mereka selalu mengikuti."
Ellen meletakkan gelas ke hadapannya, ia bertopang dagu dan menatap ke arah bunga lili yang ada di dalam vas dekat jendela.
"Banyak sekali yang ingin memisahkan aku dengan Liu rupanya."
Tidak nyambung.
Apa yang Ellen pikirkan dengan apa yang menjadi kesimpulan di otak Ellen memang tidak pernah nyambung, wanita itu menghela napas panjang dan memutuskan untuk naik ke kamarnya, sebelum itu ia sebenarnya memiliki niat untuk mengintip ke kamar Liu, tapi sayang kamarnya selalu tertutup rapat dan Ellen tidak bisa menerobos masuk.
Wanita itu mendengkus, ia akhirnya kembali ke kamarnya sendiri dan berbaring menatap kaca jendela yang penuh dengan rintik-rintik hujan.