Ellen mendengar teriakan Yena dari kejauhan, jantuingnya berdebar dengan kencang dan Ellen merasakan kalau ia tidak bisa berlama-lama di tempat ini.
Yena pasti berada dalam keadaan yang tidak baik-baik saja saat ini, tapi ia tidak punya daya untuk menolongnya, ia sendiri sekarang tengah dikepung oleh puluhan serigala yang menatapnya dengan lapar.
Mulutnya sangat gatal, ia ingin meneriakkan nama Liu berkali-kali. Tapi ia cukup tahu diri kalau ia tidak bisa teus bergantung pada Liu, cepat atau lambat tidak hanya satu kejadian seperti ini saja yang terjadi, tapi mungkin akan sering menimpanya.
"Ggrr …."
Beberapa ekor serigala yang memiliki tubuh yang besar menggeram, air liurnya menetes-nees ke tanah mendekati Ellen, mata mereka berkilat-kilat.
"Aku bukan lawan kalian." Ellen mencoba untuk lebih berani meskipun kedua kakinya saat ini terasa sangat lemah, ia gemetar tidak tertahankan. "Kalian terlalu pengecut kalau menghadapi satu manusia dengan gerombolan penuh seperti ini."