Lampu disko berkedip tanpa henti, mengikuti alunan musik yang menghentak di ruangan yang luas, beberapa orang menari dengan busana yang minim, beberapa laki-laki memegang botol anggur sambil tertumpah-tumpah di lantai.
Beberapa orang menari di tiang, tak jarang mendapatkan beberapa lembar uang yang diselipkanke tubuh mereka diikuti sorak-sorak yang penuh rayuan, beberapa lagi sudah terkapar di atas meja kaca, tidak berdaya setelah minum berbotol-botol minuman.
Uang seperti tidak ada habisnya, bahkan terkesan terbuang di tangan para wanita yang dengan semangat membuka setiap inci dari pakaian yang melekat di tubuhnya, semakin larut, semakin panas dan semakin ramai orang yang berdatangan.
Tidak perlu dikatakan lagi tempat apa ini, sudah jelas tempat ini adalah tempat berkumpulnya para manusia tanpa ada batasan yang mengekang.
Di tengah hiruk pikuk bar yang panas, seorang laki-laki duduk dengan santai bersama dua orang wanita yang memeluk bahu dan pinggangnya.