Liu Yaoshan melihat tangisan Sang Ayah untuk pertama kalinya, untuk seseorang yang telah menjadi abu ia menangis terisak-isak seperti anak kecil yang kehilangan mainannya dan laki-laki itu sepertinya benar-benar sangat terpukul dengan apa yang dikatakan oleh sang anak.
Liu Huan adalah masalah dari semua masalah yang pernah ada di dalam kehidupan rumah tangga mereka.
Laki-laki itu egois, itu memang benar, laki-laki itu adalah orang yang tidak bisa diberi tanggung jawab sama sekali dan ia tidak tahu bagaimana dirinya harus berada dalam situasi ini.
Bagaimanapun juga yang sudah mati tetaplah mati dan ia tidak bisa memutar kembali waktu, ia bahkan tidak bisa melihat seperti apa wajah Shara untuk terakhir kalinya.
Laki-laki itu meringkuk dengan perasaan sedih yang kuat di hatinya, ia tidak bisa berpikir bagaimana ia akhirnya bisa menangis tersedu-sedu seperti ini tanpa rasa malu di hadapan sang Anak.
