Liu Yaoshan teringat Shara.
Wanita itu memiliki senyuman yang menyebalkan di wajahnya dan mata yang sama dengn dirinya itu benar-benar membuat dirinya tidak bisa berpikir kalau sebenarnya orang yang menjadi sumber permasalahan hidupnya adalah kedua orang tuanya sendiri.
Situasi ini tidak jauh berbeda dengan situasi saat ia berada di ruang bawah tanah batu karang, ia berada dalam posisi yang sama, bedanya Ellen bukan jadi hal yang ia pertaruhkan, melainkan dirinya sendiri.
Sekarang, pertaruhan mereka adalah Ellen, wanita itu … harus hidup dengan baik.
Wanita itu terlalu banyak menderita karena dirinya dan Liu Yaoshan rasa, dirinya tidak pernah sedikit pun memberikan Ellen kebahagiaan, sebagai seseorang yang dianggap kekasih, Liu tidak pernah memberikan kontribusi besar dalam hubungannya.
Bahkan di saat mereka kencan, selalu saja Ellen yang akan mengambil inisiatif terlebih dahulu, Ellen lah yang paling banyak aktif dalam hubungan mereka.
