"Aku ingin kita menikah."
Shara menatap Liu Huan yang berdiri di depannya, laki-laki itu memiliki wajah yang tampan tapi sayangnya ia jarang tersenyum, tidak ada angin, tidak ada hujan, ia tiba-tiba datang dan mengatakan hal-hal mengenai pernikahan dengan cincin perak di tangannya.
"Kita baru bertemu seminggu." Shara memegang lengannya sendiri, ia merasa terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Liu Huan.
Memang pernikahan dengan pertemuan singkat bukanlah hal yang asing di masa sekarang, apalagi saat ini Shara merasa kalau ia adalah wanita dewasa yang siap menikah.
Apalagi Liu Huan adalah laki-laki yang tampan.
"Apa kau yakin?"
Shara mengusap telingannya yang memerah, ia tidak tahu harus berekasi seperti apa, rasanya sangat aneh dan jantungnya mulai berdebar tidak terkendali.
"Aku … aku … dengan aku yang seperti ini?"