Andrew saat ini tidak berdaya melawan Aodan dan Larson, ia merasakan dirinya terkurung di antara duri-duri yang mencuat dan matanya menatap lurus ke arah Aodan yang duduk seperti pria arogan di depannya.
Laki-laki itu sudah mengalami luka di setengah tubuhnya dan dagingnya saat ini sangat sulit untuk menggunakan darah mengenai Aodan juga Larson karena api yang menyala dari segala penjuru.
"Katakan semuanya pada kami." Aodan melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap tajam Andrew yang berdiri di depannya. "Mulai dari apa yang diinginkan oleh ibunda Liu dan di mana Liu berada sekarang."
Larson melirik Aodan yang ada di sampingnya, kadang di saat seperti ini ia sering berpikir seandainya saja Istvan ada di sini dan wanita itu akan mengendalikan situasi menjadi lebih tenang, mungkin akan lebih baik daripada Aodan yang sedikit-sedikit akan membentak orang lain.
Hal itu bukannya yang membuat suasana menjadi semakin kondusif tapi suasana menjadi semakin melelahkan.