Shara mengibas-ngibaskan rambutnya yang panjang itu dan langkahnya berjalan dengan anggun melewati lorong panjang yang gelap, matanya yang kini telah berubah menjadi warna hitam terlihat menatap lurus ke depan, tidak ada emosi di wajahnya, bahkan pada saat ia baru saja selesai bertemu dengan anak kandungnya, ia tidak merasakan bahagia.
Anak?
Shara tidak menganggap seorang anak itu adalah sesuatu yang istimewa ataupun menjadi bagian dari dirinya, Shara hanya menganggap seorang anak sebagai batu loncatan yang akan ia gunakan untuk kepentingan dirinya di masa depan.
Bahkan, Shara tidak akan repot-repot untuk memikirkan bagaimana perasaan anaknya pada dirinya.
