Liu terbangun dengan sakit kepala yang berdenyut hebat, rasanya seperti dihantam oleh sebuah godam, ia melihat sekeliling, samar-samar ia mendengar suara seseorang mengobrol.
Lantainya dingin dan basah, seperti ada aliran air yang mengalir tipis di lantai, Liu mengedipkan matanya, berusaha melihat dengan jelas apa yang ada di depannya. Ia ingat terakhir kali dirinya sedang bertarung dengan wanita bersutra merah, lalu setelah itu ia merasakan kepalanya dihantam sesuatu.
Liu tidak lagi ingat apa yang terjadi setelah itu. Satu hal yang bisa Liu tebak, ini pasti ulah wanita itu.
Liu mendongak, ia melihat di antara batu karang ada tangga menuju ke atas, tak jauh darinya, ketika ia hendak bangkit berdiri, ia tiba-tiba terjatuh dengan suara berdebam ke lantai.
"Astaga!"
Liu menyentuh kakinya, ia tidak merasakan rasa sakit di sana, tapi kenapa ia tidak memiliki kekuatan untuk berdiri?
Laki-laki itu memeriksa kakinya, tidak terlihat ada yang salah sama sekali di sana.