Pandangan yang dimiliki oleh laki-laki berkulit kecoklatan itu menjadi buram atas pasir putih yang basah itu, matanya menangkap samar-samar ada kilatan cahaya merah yang bergerak di sekitar mereka.
Tidak salah lagi, semuanya memang berjalan sesuai rencana, tapi ia adalah orang yang paling bodoh yang mau mengikuti rencana tersebut karena jelas-jelas dirinya ditakdirkan untuk mati.
Dia adalah orang bodoh yang memilih untuk mengakhiri hidup di tangannya sendiri.
Liu mengangkat pedang yang ia pegang ketika mendapati kalau di saat ia telah menghabisi laki-laki berkulit kecoklatan itu, seseorang datang dan menginjakkan kaki dengan amat pelan, di atas batu karang yang tidak jauh dari dirinya.
Laki-laki itu berbalik ke belakang untuk melihat siapa yang datang, justru menemukan wajah yang asing, ia tidak kenal dan tidak pernah melihat sebelumnya.