"Ohok!" Darah kembali menyembur, bedanya kali ini darah yang keluar dari mulut dia bukan lagi darah merah, tapi darah hitam yang bercampur dengan warna ungu, sangat menyesakkan.
Racun, kenapa ia tidak pernah mengingat kalau Liu mempunyai kemampuan seperti ini?
Rasa tidak tertahankan mulai terasa dari tenggorokannya hingga sampai ke perut bagian bawahnya rasanya seperti ada api yang bergerak menghancurkan sedikit demi sedikit organ dalamnya.
Laki-laki berkulit kecoklatan itu menatap Liu yang masih memegang pedang yang ternoda darah, menetes-netes ke atas pasir putih yang telah basah.
Raut wajah laki-laki itu tetap sama, datar dan dingin, seakan-akan apa yang ia lakukan tidak ada bedanya dengan dirinya yang sedang menuang air minum ke dalam gelas.