Laki-laki itu berpakaian serba hitam, dari sepatu hingga kemeja yang lengannya ia gulung.
Liu tidak pernah memberi penghormatan pada Sharem semenjak ia tewas di tangan Ksatria Naga, Liu hanya memberinya pemakaman asal-asalan dan pergi begitu saja.
Ia jahat.
Tapi Sharem jauh lebih jahat dan itu setimpal dengan apa yang ia lakukan pada semua orang, setimpal dengan semua dosa-dosa yang telah ia lakukan. Mungkin Liu terlalu baik hati sampai membuat pemakaman tanpa sepengetahuan para Ksatria Naga lain, mungkin ia tidak merasa harus memberi tahu hal seperti itu pada yang lainnya.
"Sharem, siapa yang kau terima sebagai muridmu selain mereka berdua?" Liu memiringkan kepalanya, menatap tumpukan batu, ia mendecih pelan.
Dia, adalah si nomor tiga. Murid Sharem yang Liu akui mempunyai kekuatan yang kuat, tapi otaknya sedikit bodoh, dari sekali lihat saja Liu tahu kalau dia adalah orang yang dikendalikan oleh orang lain.