Hendrick menatap bubur hijau yang ada di depannya, wajah pucat laki-laki itu menatap ke arah saudaranya dengan pandangan yang sulit diartikan.
seakan-akan dari raut wajahnya ia sedang bertanya apakah saudaranya itu ingin dirinya cepat mati?
masalahnya bukan apa-apa, tapi bubur hijau yang ada di depannya ini terlihat sangat mencurigakan ia tidak tahu bahan-bahan apa saja yang ada di dalamnya sehingga warnanya menjadi sangat aneh dan bukan seperti bubur yang biasa dimakan oleh manusia. Hendrick tahu kalau ia bukan manusia, tapi bukan berarti ia tidak diberi makan layak seakan-akan ia tidak butuh makan.
Ia sangat enggan mengeluarkan tangannya menyentuh sendok tapi lagi-lagi ini adalah buatan saudara satu-satunya yang ia miliki dan Yena saat ini menatapnya dengan mata melotot sangat ingin melihatnya makan.
"Apa yang kau tunggu? kau tidak berpikir untuk membuang makanan yang aku buat, kan?"