Laki-laki berkulit kecoklatan itu tidak menyangka sama sekali jika air yang ada di hadapannya tiba-tiba meledak membuat ia terhampar bersamaan dengan apa yang ada di sekitarnya.
Ia terhempas jauh bersama dengan dinding es yang pecah di sekitarnya, air menjadi semakin tidak terkendali dan mulai meluap kemana-mana, semakin lama semakin surut dan ia benar-benar tidak bisa menahan dirinya lagi rasa sakit akibat kekuatan yang ia gunakan terlalu kuat belum lagi dengan urat-urat biru yang sudah pecah satu persatu di kulitnya, membuat ia merasakan sakit.
ketika si laki-laki berkulit kecoklatan itu merasa kalau serangan Liu sudah berhenti sampai di situ saja, ia salah ... ketika laki-laki berkulit kecoklatan itu mencoba bangkit sebuah pedang langsung bergerak ke arah lehernya.
SRATS!