"Mas!" panggil Iqbal.
Rafli menoleh dan menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya, kenapa?
"Basket, gak?" tawar Iqbal.
Rafli nampak berfikir sejenak, lalu mengangguk setelahnya. "Telpon, Brylian!"
Rafli, Indra, Iqbal, dan Brylian, memang pandai dalam permainan basket. Beda dengan Valeron yang lebih ke futsal.
"Siap!" sahut Iqbal. Lalu dengan segera laki-laki itu mengambil handphone nya dan mendial kontak Brylian.
"Halo?" suara diseberang sana terdengar saat panggilan terhubung.
"Woy! Sini ke rumah. Basket kita," ujar Iqbal.
"Ck, males." kata Brylian dengan suara serak. Sepertinya, laki-laki itu baru saja bangun tidur.
"Yakin?"
"Hm," gumam Brylian.
"Oke. Padahal setelah basket, gue sama yang lain mau jalan-jalan." ucap Iqbal memanas-manasi.
"Yang lain?" beo Brylian.
"Iya. Gue, Mas Rafli, Valeron, Alfin, sama Que-," belum sempat Iqbal menyelesaikan ucapannya, sambungan telepon terputus.