Ruangan luas yang hanya diterangi oleh beberapa lampu dan juga cahaya bulan membuat kesan menyeramkan untuk sebuah ruangan diantara ruang bawah tanah kediaman keluarga Megantara.
Beberapa orang bodyguard dan enam orang pria tengah menikmati permainan yang mereka lakukan diruangan pengap itu dan jangan lupa teriakan dan tangisan seseorang yang menjadi target mereka.
Seorang gadis sudah terkapar dengan luka-luka disekujur tubuhnya. Tanpa rasa kasihan, pria paling tua diantara mereka maju dan menjambak rambut gadis itu hingga beberapa helai ada yang rontok.
"Berani mengusik keluarga Megantara, berarti mati dengan sukarela," bisik Tara tepat ditelinga gadis itu.
"Kirimkan dia pada Vian agar lukanya terobati!" Titah Tara lagi dan langsung diangguki oleh para bodyguard nya.
"Mengapa ayah membiarkannya hidup?!" Saguna berdecak kesal saat target mereka dibiarkan lolos walau telah sekarat.