Langkah yang tergesa-gesa itu membawanya sampai pada orang yang dia cari, Ekal. Terkejut mendengar kabar jika Luna dibawa ke kantor polisi karena ditetapkan sebagai tersangka pembakaran apartemen Sania.
Walau Ekal sudah dengar Sania menuduh Luna yang membakar apartemennya, Ekal tak duga jika Luna akan benar-benar dibawa ke kantor polisi.
Bersama napas yang tersengal-sengal itu Ekal akhirnya menemukan Luna yang saat ini tengah duduk di depan meja seorang detektif muda.
"Luna!" panggil Ekal, tanpa basa-basi, dia mendekati Luna lantas memeluk istrinya begitu erat.
Menarik perhatian Theo yang sejak tadi menemani Luna di sana.
Mendapatkan perlakuan demikian membuat Luna mengepalkan tangannya, dia ingin sekali rasanya mendorong Ekal agar menjauh. Sebab Luna seperti ini juga karena pria itu.
"Kamu baik-baik saja?"
"Tidak, aku dituduh melakukan kejahatan yang keji padahal aku cuma wanita buta yang tidak berdaya."