Evans tak bisa fokus untuk berada di sana, dirinya terus berpikirkan tentang kesalahan yang dia buat.
Berkali-kali Evans ingin menghubungi Luna dan menanyakan apakah ada masalah, namun. Sebanyak itu pula Evans menahan dirinya, sebab saat ini dia tengah diundang makan malam di kediaman Michella.
Rumah mewah bertingkat itu menjadi tempat tujuan Evans, tepatnya di ruangan tamu. Yang terdapat beberapa pajangan serta foto keluarga menghiasi ruangan itu.
Di temani wanita paruh baya yang selalu mendesak dirinya untuk segera menikahi putri tunggal keluarga itu, siapa lagi jika bukan Dewi.
"Kamu tidak nyaman berada di sini, Evans?" tanya Dewi pelan, sudah sepuluh menit dia memperhatikan Evans yang terlihat tak tenang.
Entah apa yang pria itu pikirkan, tapi. Jujur saja melihat Evans tak tenang, membuat Dewi mengambil kesimpulan jika Evans tak betah di sana.
Hanya raganya yang berkunjung ke rumahnya, tapi. Jiwa calon mantunya itu entah berkenalan ke mana.
