"Jangan tegang begitu, dan jangan merasa takut. Aku bukan mahkluk halus. Kau tahu itu, bukan?" ucap Kinara setelah mencoba menyudutkan sekretarisnya.
"Ba-baik, Nyonya," jawab Isabela sembari menganggukkan kepala, meski ia tetap tidak bisa menuruti keinginan sang nyonya. Lagi pula siapa yang tidak takut dalam keadaan sedang disidang seperti saat ini.
Kinara menghela napas. Sebaiknya ia langsung mengatakan maksud pemanggilan Isabela ke dalam ruangan pribadinya. Waktu begitu cepat berjalan. Ia memiliki agenda penting, rapat direksi akan segera dilaksanakan setidaknya setengah jam lagi. Ia membutuhkan persiapan untuk mendatangi rapat tersebut, dan rasanya tidak pantas jika dirinya terlalu membuang-buang waktu.