Sherly masuk ke dalam mobil Kresna dengan wajah yang tampak kesal. Bagaimana tidak, saat masih asyik berdandan, Kresna justru berisik. Sampai belasan kali pria itu membuat ponselnya berdering dengan keras. Kata Kresna, Kresna sudah menunggu sejak satu jam yang lalu. Namun, Sherly yakin Kresna hanya sebatas membohonginya. Mengapa pula pria selalu tidak sabaran dan kerap membuat wanita tidak berselera?
"Kau ingin menunjukkan wajah murungmu yang jelek itu di hadapan Nyonya Kinara? Kau tahu bahwa kau harus menjaga sikap, bukan?" celetuk Kresna lalu menghela napas dan menggeleng-gelengkan kepala.
"Sialan kau!" maki Sherly sangat kesal. "Kau sendiri yang membuatku harus kesal seperti ini, Kresna! Kau boleh saja membenciku, tapi tolong jangan membuatku kesal!"
Kresna tersenyum kecut. "Aku memang membencimu, tapi justru kau yang sering membuatku kesal, sampai aku tidak pernah mau datang ke reuni SMA. Kau sering mengatakan hal yang sama, hal yang merupakan omong kos—"
